budayakan Ilmu, Amal dan Dakwah ( silakan muat turun )

Followers

Sunday, August 21, 2011

salam.. beberapa perkongsian.. kitab Zad Al-Maad

Assalamu'alaikum.. nak kongsi sikit.. baru2 ni, Guruku atau dikenali Murabbi ku telah memberikan satu panggilan kepada ku semasa beliau memperkenalkan ku kepada murid-murid beliau . Iaitu ' Muhamad Nabil Fikri Atau dikenali Ibnu Daud Attolib Alqodahi ' ..  jadi , saya rasakan, saya ingin cuba meneruskan penggunaan gelaran ini dalam penulisan saya.. in sya Allah.. Mudah-mudahan diberkati Allah..

Yang berikut adalah terdapat  sebahagian daripada perbentangan saya  yang telah diterjemahkan daripada kitab arab.. jom kita cuba hayatinya.....

alfaqir ilallah Al-Ghaniy 
Ibnu Daud Attolib Alqodahi

*Petikan terjemahan dari Kitab Zad Al-Ma’ad fi hadiy khairil ‘ibad  karangan Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.


SEBAB-SEBAB  yang paling besar  untuk  melapangkan dada

PertamaTAUHID .  Sifat lapang dada seseorang sangat bergantung sejauh mana kesempurnaan, kekuatan, dan pertambahan tauhid dalam dirinya. Allahu ta'ala berfirman:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ 

“jika demikian, Adakah orang Yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada Dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang Yang tertutup mata hatinya Dengan selaput kederhakaan)?” [Az-Zumar : 22]
dan Firman-Nya lagi :

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ 

“maka sesiapa Yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam; dan sesiapa Yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya).” [Al-An’am :125]

Hidayah dan Tauhid merupakan sebab terbesar yang melapangkan dada. Syirik dan kesesatan adalah sebab paling utama yang menyesatkan dan menyempitkan dada. At-Tirmidzi  telah meriwayatkan dalam ‘himpunannya’ daripada Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Beliau bersabda, "Jika cahaya masuk ke dalam hati, maka ia akan menjadi terang dan luas". Mereka bertanya, "Apa tanda-tandanya wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Mendekatkan diri kepada rumah yang abadi, menjauhkan diri dari rumah yang rusak, serta mempersiapkan diri untuk mati sebelum ia datang".

Kedua : Di antara sebab yang melapangkan dada adalah CAHAYA yang dicampakkan Allah dalam hati seorang hamba iaitu cahaya keimanan. Sesungguhnya ia melapangkan dada dan meluaskan serta menggembirakan hati. Jika cahaya ini hilang dari hati seorang hamba maka hatinya menjadi sempit dan sesak, Jadilah ia berada pada penjara yang sangat sempit dan sulit. 

Ketiga : Perkara lain yang melapangkan dada adalah ILMU. Sesungguhnya ilmu dapat melapangkan dada dan meluaskannya hingga lebih luas daripada dunia. Sedangkan KEBODOHAN mengakibatkan kesempitan, keterbatasan, dan kongkongan. Setiap kali ilmu seseorang bertambah maka dadanya semakin lapang dan luas. Namun hal ini tidak berlaku bagi semua ilmu.Akan tetapi hanya ilmu yang diwarisi dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, iaitu ilmu yang bermanfaat. Orang orang yang memilikinya adalah manusia paling lapang dada, sangat terbuka hati, lebih bagus akhlaq dan terbaik dalam kehidupan.

Keempat : Faktor lain yang melapangkan dada adalah KEMBALI kepada Allah ta'ala, mencintai-Nya dengan sepenuh hati, menghadap-Nya, merasa nikmat dengan beribadah kepada-Nya. Tidak ada sesuatu yang lebih melapangkan dada seseorang daripada hal itu. Hingga terkadang seorang berkata "Jika aku berada di syurga dalam keadaan seperti ini maka sesungguhnya aku berada dalam kehidupan yang baik". KECINTAAN memiliki pengaruh yang sangat menakjubkan dalam melapangkan dada, menyucikan jiwa dan menenangkan hati. Tidak akan mengetahuinya kecuali mereka yang pernah merasakannya. Setiap kali kecintaan menguat dan mengeras, maka dada akan semakin terbuka dan lapang. Dada yang demikian tidak menjadi sempit kecuali bila melihat mereka yang lalai dan jauh dari hal tersebut. Melihat mereka menyakitkan mata baginya dan berinteraksi dengan mereka adalah demam bagi ruhnya.

Kelima : Di antara perkara yang MENYEMPITKAN DADA adalah BERPALING DARIPADA  ALLAH TA'ALA mengaitkan hati dengan selainNya, lalai berzikir padaNya, dan mencintai selain-Nya. Sebab siapa yang mencintai sesuatu selain Allah ta'ala nescaya akan diseksa dengan hal itu. Hatinya dipenjara dalam mencintai perkara tersebut. Tidak ada dipermukaan bumi ini yang lebih sengsara, lebih keras perasaan, lebih menderita dalam kehidupan, dan lebih lelah hati darinya.

Inilah dua KECINTAAN, kecintaan yang merupakan syurga dunia, kegembiraan jiwa, kelazatan hati, kenikmatan ruh, makanan dan ubatnya, bahkan kehidupan dan penyejuk matanya, ia adalah kecintaan kepada Allah semata dengan sepenuh hati, tarikan kekuatan kecenderungan, kehendak, dan kecintaan semua kepada-Nya. Dan kecintaan yang merupakan azab bagi ruh, kegundahan jiwa, penjara hati, kesempitan dada, dan sebab sakit, sengsara dan kelelahan, ia adalah kecintaan kepada selain Allah Subhanahu Wata’ala.

Keenam : Di antara sebab yang melapangkan dada adalah senantiasa BERZIKIR dalam segala keadaan dan tempat. Zikir memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam melapangkan dada dan kenikmatan hati. Sementara kelalaian memiliki pengaruh yang menakjubkan juga dalam menyempitkan hati, mengongkong, dan menyeksanya.

Ketujuh : Di  antaranya pula adalah BERBUAT BAIK kepada manusia, memberi manfaat bagi mereka dengan segala yang mungkin dilakukannya, baik berupa harta, kedudukan , manfaat  fizikal, dan segala jenis kebaikan. Orang dermawan dan senang berbuat bauk adalah manusia lapang dadanya, paling suci jiwanya dan paling nikmat hatinya. Sedangkan orang yang KIKIR yang tidak ada padanya kebaikan adalah manusia paling sempit dadanya, paling sengsara kehidupannya, dan paling besar kegundahan serta kegelisahannya.

Kelapan : Di antara sebab yang melapangkan dada adalah KEBERANIAN, Sesungguhnya keberanian memliki dada yang lapang jiwa besar dan hati yang luas. Adapun pengecut adalah manusia paling sempit dadanya serta paling terbelunggu hatinya. Tidak ada kesenangan serta kegembiraan baginya dan tidak ada pula kelazatan.

Kesembilan : Termasuk perkara yang melapangkan dada adalah MENGELUARKAN KEKOTORAN HATI yang berupa sifat-sifat tercela yang menyebabkan kesempitan hati dan siksaannya. Ianya Menghalangi antara hati dengan kesembuhannya. Sesungguhnya seseorang bila melakukan sebab-sebab yang melapangkan dadanya dan tidak mengeluarkan sifat-sifat tercela itu dari hatinya, maka dia tidak mendapatkan faedah yang memuaskan dari dadanya yang lapang, bahkan ia hanya akan memiliki dua perkara yang saling kontradiksi dalam hatinya, dan perkara paling dominan (berpengaruh) itulah yang menguasainya. 

Kesepuluh : Sebab sebab lain yang juga melapangkan dada adalah MENINGGALKAN KELEBIHAN MELIHAT, BERBICARA, MENDENGAR, BERGAUL, MAKAN, DAN TIDUR. Sebab kelebihan dalam hal hal tersebut akan melahirkan rasa sakit, risau dan gelisah dalam hati, ia akan membatasi hati, mengongkongnya dan menyeksanya. Sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam adalah manusia paling sempurna dalam segala sifat yang melahirkan kelapangan dada, keluasan hati, kesejukan mata dan kehidupan ruh. Baginda adalah manusia paling sempurna dalam sifat lapang dada dan kehidupan ini serta kesejukan mata. Lalu manusia yang sempurna dalam mengikuti baginda shalallahu 'alaihi wassalam, maka bagindalah  orang yang paling sempurna yang merasakan lapang dada, kelezatan dan keejukan mata.

________________________________

Nantikan post yang akan datang yang lebih menarik dan membuka minda... In Sya Allah...